CARA PEMBIBITAN KELAPA SAWIT

          Sobat kebun perlu diketahui pembibitan adalah suatu proses menumbuh dan mengembangkan benih menjadi bibit yang siap tanam. Pembibitan merupakan langkah awal dari seluruh rangkaian kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit. Melalui tahap pembibitan diharapkan akan dihasilkan bibit yang baik dan berkualitas sehingga setelah transplanting ke lapangan akan menjadi tanaman yang tumbuh optimal dan berproduksi maksimal.Kesalahaan / kelalaian yang dilakukan pada pembibitan memiliki pengaruh yang sangat fatal terhadap produksi sepanjang masa produktif yang tidak mudah di koreksi dengan mudah. Bibit kelapa sawit yang baik adalah bibit yang memiliki kekuatan dan penampilan tumbuh yang optimal serta berkemampuan menghadapi kondisi cekaman lingkungan pada saat pelaksanaan transplanting dari pembibitan ke areal tanam.untuk itu ada beberapa tahapan dalam proses pembibitan benih kelapa sawit.


1. Persiapan Bibitan

     a. Lokasi Pembibitan

     Syarat-syarat :

¢  Topografi rata dan tidak tergenang air saat hujan.

¢  Dekat sumber air yang baik dan bersih dengan pH minimal 4, tersedia sepanjang tahun untuk mengairi bibitan minimal 60.000 liter/hari.

¢  Dekat dengan rencana areal penanaman dan memiliki akses jalan yanh baik

¢  Dekat dengan lokasi pengambilan tanah top soil yang cukup untuk mengisi polybag. Areal penanaman memiliki akses jalan yang baik.

¢  Bebas gangguan hama dan penyakit, terutama penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma boninense).

     b. Infrastruktur Pembibitan

¢  Bangunan kantor, gudang dan instalasi penyiraman.

¢  Letak strategis untuk memudahkan pengawasan seluruh kegiatan di pembibitan.

¢  Bangunan gudang, kantor asisten, kerani dan mandor menjadi satu bagian untuk memudahkan keluar masuk barang dan pengawasan. 

2. Persiapan Bibitan

    a.Luas Pembibitan

Luas areal pembibitan 1,0 – 1,5 % dari luas areal rencana penanaman dan tergantung padajumlah bibit dan jarak tanam yang digunakan, dan memperhitungkan pemakaian jalan.

     b. Luas Pembibitan

Luas areal pembibitan 1,0 – 1,5 % dari luas areal rencana penanaman dan tergantung padajumlah bibit dan jarak tanam yang digunakan, dan memperhitungkan pemakaian jalan.

Plan Tanam (Ha)

Kebutuhan KKS

Luas PN (Ha)

Tranplanting Ke MN

Luas MN (Ha)

Bibit ke Lapangan

1,000

180,000

0.4

167,400

12.0

150,660

1,500

270,000

0.5

251,100

17.9

225,990

2,000

360,000

0.7

334,800

23.9

301,320

2,500

450,000

0.9

418,500

29.9

376,650

3,000

540,000

1.1

502,200

35.9

451,980

3,500

630,000

1.3

585,900

41.9

527,310

4,000

720,000

1.4

669,600

47.8

602,640

4,500

810,000

1.6

753,300

53.8

677,970

5,000

900,000

1.8

837,000

59.8

753,300

3. Sistem Pembibitan

Sistem pembibitan terdiri dari 2 cara :

  1. Pembibitan satu tahap (single stage),

            Penanaman kecambah langsung dilakukan ke  pembibitan utama (main nursery).

b.      Pembibitan dua tahap (double stage), terdiri dari 

§  pembibitan awal (pre nursery) selama + 3 bulan pertama ditanam pada polybag hitam kecil (baby polybag) dan

§  pembibitan utama  (main nursery) yang ditanam dengan  polybag hitam berukuran besar (large polybag), selama 9 – 12 bulan sampai siap tanam.

 Selengkapnya bisa di download

Komentar